Ibu,
mungkin hanya 3 huruf namun penuh makna dan arti begitu banyak perjuangan dan
pengorbanan seorang ibu kepadaku tidak pernah ada kata keluh kesah yang keluar
dari bibirnya. Tulisan ini hanya secuil cerita tentang bagaimana ibu di
keseharianku.
Ibu
yang menjagaku dari aku kecil hingga sekarang ini, aku yang belum bisa
membahagiakan beliau sama sekali. Ibu yang selalu sabar dengan ulahku yang
terkadang membuatnya tidak tenang. Ibu yang selalu tidur paling larut malam dan
bagun paling pagi yang selalu jadi alarm paling manjur buatku dan buat seisi
rumah, walaupun se kesiangannya ibu bangun dialah yang selalu jadi yang pertama
membuat rumah menjadi hidup ya ibu yang selalu hidupin lampu hidupin kompor,
ibu yang selalu menuju dapur setiap paginya hanya untuk memastikan penghuni
rumah terisi perutnya sebelum keluar rumah untuk melakukan aktifitas, walaupun
ibu yang menyiapkan makanan tapi ibu tidak pernah makan terlebih dahulu sebelum
anaknya makan. Ibu yang sanggup mengurus rumah dan juga bekerja. Ibu yang
selalu memberi pertanyaan hari ini mau kemana aja ke kampus sampai jam berapa
dan yang selalu sms “sekarang dimana, sama siapa aja, jangan malem-malem
pulangnya” setiap jam 5 sore dan saat ibu sudah sampai rumah duluan dari aku, Ibu
yang selalu membukakan pintu setiap terdengar suara kendaraanku. Ibu yang
sealalu tau apa yang aku inginkan selalu tau apa yang aku butuhkan. Ibu yang
setiap malam selalu tanya “besok pengen makan apa?” dan aku kadang cuma jawab
terserah dan tentunya ibu selalu tau makanan apa yang aku suka jadi apa yang
ibu masak selalu menggugah selera makanku, aku juga selalu menyempatkan untuk
pulang dulu makan masakan ibu dirumah dari pada makan di kampus selagi menunggu jam kuliah selanjutnya, ya
memang malah lebih boros bensin kalau aku setiap nunggu jam selalu pulang
kerumah dulu itu karena masakan ibu yang jauh lebih enak dari pada jajan.
Ibu,
beliaulah yang selalu jadi alasan kenapa aku betah dirumah setiap ibu tidak pergi
bekerja, aku pun juga tidak ingin keluar dari rumah. Se lengkap apapun orang
yang ada dirumah jika tanpa ibu bakalan sepi. Se nyebelinnya ibu bagiku seorang
sahabat sejati, teman curhat, teman usil pokoknya ibu segalanya buatku, selalu
mendengarkan apapun yang aku rasakan, semua keluh kesahku di kampus, masalah
pribadiku hanya ibu yang tau walaupun juga sering kali ibu bukan mencarikan
solusi tapi malah menyalahkanku. Haha, iya teman curhat yang kadang tidak
solutif tapi juga selalu memberikan solusi dan nasihat yang tidak aku temukan
di siapapun. Oh ya, ibu juga teman belanja yang sangat menyenangkan, yaa
menyenangkanlah setiap aku pengen ini pengen itu ibu selalu tau walaupun kadang
selera kita berbeda dan sering konflik masalah warna ya bimbang juga ibu pengen
ini, aku pengen yang itu. Hehe, tapi tetep sih ibu selalu jadi penasihat
dimanapun aku berada ibu yang paling cocok masalah milih warna saat membeli
baju, kenapa kok sampe konflik milih warna? Yaa karena baju itu buat dipake
berdua. Haha, setiap baju yang aku punya ya dipake ibu dan baju yang ibu punya
aku pake jadi seperti kakak adik bukan ibu dan anak.
Se
sibuk-sibuknya ibu, ibu tidak pernah lupa buat memberi perhatian untukku dia
selalu tau bagaimana kesibukanku tapi aku tidak pernah tau bagaimana sibuknya
ibu, bahkan kalau aku sampe sibuk ga bisa diganggu banyak tugas kuliah ibu
selalu bilang “udah, dilanjutin nanti lagi makan dulu” dan aku selalu menjawab
“nanti aja makannya, ini aku selesaiin sekalian nanggung”. Di saat seperti itu
ibu langsung mengambilkan makan bahkan di suapin sekalian. Hehe enaknyaaaa...
ya begitulah ibu betapa perhatiannya dia kepadaku.
Ibu
yang selalu mendukung kegiatan positif yang aku lakukan, ibu sangat senang
ketika tau aku menjalankan bisnis online shop, yaa ibu yang memberikan modal
untuk membuka bisnis berjualan baju lewat toko online. Ibu yang selalu
membangkitkan semangatku ketika aku mengalami kerugian, ibu yang selalu bilang
“udah gapapa nanti juga ada gantinya”. Itulah yang membuat aku semangat
menjalaninya. Suatu ketika bisnis yang aku jalankan mengalami kenaikan omset
yang cukup banyak disitulah aku bisa membuat ibu bangga denganku, dengan hasil
usahaku sendiri aku bisa membayar kuliah semester 3 ini dengan uang hasil
usahaku sendiri. Ibu terlihat bangga denganku, ibu juga yang membuatku menjadi
seperti ini aku jadi tau bagaimana mencari uang , ternyata mencari uang itu
susah apalagi dengan usaha sendiri banyak cobaan yang aku hadapi harus dengan
kesabaran yang extra. Mungkin aku tidak bisa membuat ibu bangga dengan hasil
prestasiku tapi aku bisa membanggakan ibu dengan cara lain yaitu dengan hasil
usaha dan kerja kerasku aku baru tau ternyata membeli barang dengan uang hasil
usaha sendiri itu lebih nikmat dan membanggakan. Terimakasih Ibu
Sekian
cerita kehidupan dan keseharianku bersama ibu. Best mother in the world